23 August 2007


Dalam dua hari terakhir, media cetak dan elektronik lokal maupun nasional. Ramai memberitakan penculikan Raisa, seorang anak perempuan yang masih belia.

Kasus ini mengingatkan saya 22 tahun yang silam, saat saya masih berusia 9 tahun. Waktu itu, ibuku selalu cemas akan kehilangan anak – anak tercintanya. Maklum dari 4 orang anak, saya adalah anak yang paling keras kepala. Terlebih saat itu penculikan sangat marak dan disertai berbagai bumbu mengerikan, untuk tumbal hotel, ganjal jembatan dllsbaaaj (dan lain lain sebagainya ada ada aja).

Bayangkan, sekurangnya dalam seminggu bisa 4 – 5 kali saya ke perpustakaan daerah Jakarta di kawasan kebon jahe. Untuk ke lokasi tersebut, dari rumah saya harus berjalan kaki 3 kilometer ke halte bus, kemudian naik bus tingkat PPD P-70 selama 30 menit, lalu turun di Ralien atau Harmoni, itupun masih harus jalan kaki lagi sekitar 10 menit untuk bisa sampai ketujuan.

Kala itu disetiap kesempatan, ibu selalu mengingatkan beberapa hal misalnya “ingat alamat rumah kamu di Karet Tengsin Rt 005 Rw 04 No.14, Anaknya pak Supardi dan ibu Siti”, atau seperti ini, “kalau ada yang mau kasih sesuatu jangan ambil, kalau mau diajak orang yang tidak dikenal jangan ikut,” ada juga yang agak ekstrim, “ kalau ditarik orang tidak dikenal TENDANG AJA TITIT nya, sudah itu kamu kabur dan teriak keras…Culikkkkk”.

Tapi itu dulu, saat penculikan tidak mengenal metodologi yang terstruktur dan terencana seperti disinetron dan (mungkin itulah yang) diaplikasikan penculik anak semanis Rasya. Sebagai orang tua dengan 2 orang anak yang masih balita, saya kini mulai mengerti kecemasan dan ketakutan ibuku.

Seandainya saja pelaku penculikan itu membayangkan Raisa adalah anak – anak mereka, mungkin saja ini tidak terjadi. Atau seandainya setiap sekolah memiliki sistem pengawasan yang super ketat dan protektif disertai dengan sistem antar jemput Orang tua ke Sekolah hingga kembali ke Orang tua, mungkin peristiwa buruk ini bisa diredam.

Tapi semua itu hanya sebagian dari perumpaan yang seandainya saja… Rasa yang selama ini mulai hilang dari sebagian relung jiwa masyarakat kita…aaah seandainya saja aku adalah ….seandainya seandainya Polisi bergerak cepat Semoga Raisa cepat ditemukan dan pelakunya tertangkap … amien

(Makassar, 230807)

0 pendapat:

Categories

Pages

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget