25 January 2008


Dalam beberapa hari terakhir, saya dan istri saya membicarakan suatu cobaan yang tidak pernah putus dalam kehidupan kami sekeluarga yaitu Nikmat dari Allah SWT. Bayangkan dalam kurun waktu satu tahun (2007 - 2008), Allah sudah memberikan banyak hal yang sepertinya selama ini hanya khayalan kami saja.

Bayangkan pada tahun 2007 kami sekeluarga dianugrahi 1 seorang anak laki - laki yang lucu dan sehat, masih ditahun yang sama saya mendapat predikat runner up best employee dengan hadiah Umroh, Promosi jabatan menjadi koordinator pengembangan - Litbang dengan berbagai fasilitasnya hingga Kemudahan mutasi istri untuk bersama - sama ke Jakarta...Masya Allah...

Kenapa saya katakan cobaan? karena harta benda, anak dan istri kita adalah fitnah, juga karena kemudahan dapat menipu, kenikmatan dapat berubah seketika menjadi adzab yang pedih kalau kita tidak bersyukur (La insyakartum la adzidanakum, wala inkafartum inna adzabi la syadid)

Serta merta saya jadi teringat sebuah kata - kata bijak "ketika Tuhan diuji dengan kesusahan, hampir semuanya Lulus dengan baik. Namun ketika diuji dengan nikmat, hanya segelintir saja yang dapat melaluinya dengan baik..."


Fabbiayi'alai Rabbikuma Tukadziban - Maka Nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau ingkari.

Kondisi ini semakin membuat kami sekeluarga semakin berhati- hati, jangan sampai karena terlalu banyak nikmat lantas kami sekeluarga menjadi kufur nikmat dan akhirnya diganjar dengan kepedihan tiada henti. Naudzubillahi min zallik...

(Makassar, 250108)

2 pendapat:

Fammino said...

Mas.. fotonya itu lho... kayak foto tiga pria sedang menanti cinta seorang wanita... hui.. siapa yang dapat porsi terbesar ya?? yang paling keil mungkin.. hihi.. karena wajah imutnya.

shinichi kudo said...

spa zlah,,,
jadi lelaki sejati memang banyk di kagumi perempuan solehah..

Categories

Pages

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget